SMA Duri

PERCAYAKAN PENDIDIKAN
ANAK ANDA KEPADA
SMA DURI

KETIKA YANG LAIN MENYERAH,
KAMI MEMBERIKAN SOLUSI

KELULUSAN
SMA DURI DIJAMIN AKAN JADI MANUSIA DISIPLIN DAN FOKUS UNTUK MASA DEPAN

Siswa-Siswi Kami

Jefri

Jefri, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah sosok yang dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan penuh determinasi. Namun, di balik sikapnya yang keras, Jefri menyimpan luka dan pengalaman hidup yang membentuknya menjadi seseorang yang sulit mempercayai orang lain. Sejak kecil, Jefri tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan. Kehilangan penerimaan dari keluarganya, mengalami kekerasan […]
KENALI LEBIH DALAM

Jefri

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 14 Februari 2008 (19 tahun)
PENDIDIKAN

SD Negeri 88 Jakarta Timur (2016 – 2019)
SMP Negeri 91 Jakarta Timur (2019 – 2022)
SMA Negeri 67 Jakarta Timur (2022 – 2024)
SMA Duri Jakarta Timur (2024 – 2027/sekarang)


Jefri, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah sosok yang dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan penuh determinasi. Namun, di balik sikapnya yang keras, Jefri menyimpan luka dan pengalaman hidup yang membentuknya menjadi seseorang yang sulit mempercayai orang lain.

Sejak kecil, Jefri tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan. Kehilangan penerimaan dari keluarganya, mengalami kekerasan di rumah, dan hidup dalam lingkungan yang mengajarkan kebencian, membuatnya sulit mengendalikan emosinya. Sebagai bentuk pelampiasan atas kemarahan dan rasa frustasinya, Jefri sering terlibat dalam kekerasan, membully teman-temannya, dan berulang kali melukai orang lain tanpa rasa takut. Ia tumbuh dengan pola pikir bahwa hanya yang kuat yang bisa bertahan hidup, dan karenanya ia menjadi salah satu siswa yang paling disegani sekaligus ditakuti di sekolah.

Ketika Jefri akhirnya dipindahkan ke SMA Bukit Duri, sekolah yang ditujukan untuk mendisiplinkan anak-anak bermasalah, ia awalnya menganggap tempat ini tidak ada bedanya dengan dunia di luar: hanya tempat lain di mana ia harus bertahan dengan caranya sendiri. Namun, seiring waktu, SMA Bukit Duri berusaha menunjukkan bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari ketakutan yang ditanamkan pada orang lain, tetapi dari keberanian untuk berubah dan memperbaiki diri.

Di sekolah ini, Jefri berhadapan dengan guru-guru yang tidak menyerah untuk memahami dan membimbingnya. Meskipun jalannya masih panjang dan tidak mudah, SMA Bukit Duri terus memberikan Jefri kesempatan untuk belajar tentang empati, tanggung jawab, dan pentingnya kontrol diri.

SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa, tidak peduli seberapa sulit masa lalunya, selalu memiliki kesempatan untuk berubah dan berkembang. Jefri adalah salah satu bukti bahwa dengan usaha dan dukungan yang tepat, tidak ada yang benar-benar terbuang dalam hidup ini. 

Khristo Ramli

Khristo adalah salah satu siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri yang menunjukkan semangat belajar dan ketahanan luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan latar belakang yang penuh pengalaman hidup yang beragam, Khristo telah belajar untuk beradaptasi dan berkembang di lingkungan yang tidak selalu mudah. Sejak kecil, Khristo memiliki bakat dalam seni dan menggambar, […]
KENALI LEBIH DALAM

Khristo Ramli

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 3 Agustus 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SMP Negeri 66 Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Negeri 90 Jakarta Pusat (2024-2025)
SMA Duri Jakarta Timur (2025 – 2027/sekarang)


Khristo adalah salah satu siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri yang menunjukkan semangat belajar dan ketahanan luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan latar belakang yang penuh pengalaman hidup yang beragam, Khristo telah belajar untuk beradaptasi dan berkembang di lingkungan yang tidak selalu mudah.

Sejak kecil, Khristo memiliki bakat dalam seni dan menggambar, sesuatu yang selalu menjadi bagian dari identitasnya. Ia percaya bahwa seni adalah cara untuk mengekspresikan diri dan menemukan ketenangan di tengah kehidupan yang dinamis. Ketertarikannya terhadap berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menunjukkan bahwa Khristo memiliki jiwa yang aktif dan semangat untuk terus berkembang.

Seperti banyak siswa lain di SMA Bukit Duri, Khristo datang ke sekolah ini dengan cerita hidup yang kompleks. Namun, dengan bimbingan guru dan lingkungan yang mendorong perubahan positif, Khristo belajar untuk mengelola emosinya, membangun relasi yang lebih baik dengan teman-temannya, dan mempersiapkan diri untuk masa depan.

Kini, Khristo sedang dalam perjalanan untuk menemukan jalannya sendiri, belajar dari pengalaman masa lalunya, dan membangun karakter yang lebih kuat. SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan mengubah masa depan mereka, dan Khristo adalah salah satu bukti bahwa dengan kesempatan dan bimbingan yang tepat, setiap individu dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Rangga Kurnia

Rangga adalah siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri yang memiliki kepribadian unik, cerdas, dan penuh semangat. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang suka bercanda dan kerap melakukan prank kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun awalnya hanya sebatas kenakalan ringan, lingkungan dan keadaan keluarga yang kompleks membentuk dirinya menjadi pribadi yang harus bertahan di tengah […]
KENALI LEBIH DALAM

Rangga Kurnia

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 5 Juni 2010 (17 tahun)
PENDIDIKAN

SD Negeri 37 Jakarta Pusat (2016 – 2022)
SMP Negeri 68 Jakarta Pusat (2022 – 2025)
SMA Duri Jakarta Timur (2025 – 2027/sekarang)


Rangga adalah siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri yang memiliki kepribadian unik, cerdas, dan penuh semangat. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang suka bercanda dan kerap melakukan prank kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun awalnya hanya sebatas kenakalan ringan, lingkungan dan keadaan keluarga yang kompleks membentuk dirinya menjadi pribadi yang harus bertahan di tengah situasi sulit.

Rangga tumbuh dalam keluarga yang tidak selalu stabil, di mana ia mengalami konflik internal yang mendalam. Setelah melihat perselingkuhan ibunya, ia melakukan tindakan impulsif yang membuatnya harus berhadapan dengan kekerasan dari orang-orang berkuasa. Peristiwa traumatis ini membekas dalam dirinya, terutama ketika ia melihat ayahnya harus mengorbankan harga diri demi menyelamatkannya.

Setelah perpisahan orang tuanya, Rangga mulai mencari cara untuk bertahan hidup. Ayahnya memasukkannya ke SMA Bukit Duri dengan harapan sekolah ini dapat menjadi tempat bagi Rangga untuk belajar disiplin dan menemukan jalan yang lebih baik. Namun, lingkungan di SMA Bukit Duri tidaklah mudah. Dengan dinamika yang keras di antara para siswa, Rangga harus berusaha keras untuk tidak ikut terseret dalam masalah-masalah yang sering muncul di sekolah.

Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan, Rangga menunjukkan keinginan untuk berubah dan mencari jalan yang lebih baik. Ia mencoba untuk tetap tenang, menghindari konflik sebisa mungkin, dan membangun kembali kendali atas hidupnya.

SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berkembang dan menemukan jalan terbaik bagi masa depan mereka. Kisah Rangga adalah contoh bahwa kehidupan penuh dengan ujian, tetapi dengan tekad dan dukungan yang tepat, seseorang bisa bangkit dan menemukan arah yang lebih baik. 

GERRY RAHADI 

Gerry adalah siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri yang memiliki kepribadian kuat dan jiwa kepemimpinan yang menonjol. Terlahir dalam keluarga yang disiplin dan religius, Gerry tumbuh dengan harapan besar yang ditempatkan padanya. Namun, perbedaan cara pandang dalam keluarga membuatnya harus berjuang menemukan tempatnya di dunia ini. Masa kecil yang penuh tantangan membentuk Gerry menjadi […]
KENALI LEBIH DALAM

GERRY RAHADI 

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 2 Oktober 2008 (19 tahun)
PENDIDIKAN

SD Mulia Bakti Jakarta Pusat (2015 – 2021)
SMP Pekerti Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Pekerti Luhur Jakarta Pusat (2024-2025)
SMA Duri Jakarta Timur (2025 – 2027/sekarang)


Gerry adalah siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri yang memiliki kepribadian kuat dan jiwa kepemimpinan yang menonjol. Terlahir dalam keluarga yang disiplin dan religius, Gerry tumbuh dengan harapan besar yang ditempatkan padanya. Namun, perbedaan cara pandang dalam keluarga membuatnya harus berjuang menemukan tempatnya di dunia ini.

Masa kecil yang penuh tantangan membentuk Gerry menjadi pribadi yang selalu ingin membuktikan dirinya. Dalam prosesnya, ia sering menghadapi kesulitan dalam mengendalikan emosinya dan berusaha mencari pengakuan. Ketika dihadapkan pada berbagai situasi sulit, ia belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan perjalanan menuju perubahan tidak selalu mudah.

Di SMA Bukit Duri, Gerry menemukan lingkungan di mana ia bisa memahami lebih jauh tentang kontrol diri, tanggung jawab, dan pentingnya membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang di sekitarnya. Meskipun jalannya tidak selalu mulus, Gerry perlahan mulai mengenali kekuatan dan kelemahannya, serta bagaimana ia bisa mengarahkan energi dan potensinya ke hal-hal yang lebih positif.

SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa memiliki peluang untuk berkembang, dan Gerry adalah salah satu contoh bahwa dengan bimbingan yang tepat, seseorang bisa belajar memahami diri sendiri dan membangun masa depan yang lebih baik.

REIHAN WAHYUDI 

Reihan, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah sosok yang memiliki keberanian dan jiwa perlindungan yang kuat. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang memanjakannya secara materi, namun kurang mendapatkan bimbingan emosional yang tepat dari orang tuanya. Hal ini membuatnya lebih banyak belajar dari lingkungan luar, tanpa mengenal disiplin yang jelas. Dibesarkan dengan kebebasan […]
KENALI LEBIH DALAM

REIHAN WAHYUDI 

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Garut, 13 Maret 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SD Negeri 89 Garut (2015 – 2021)
Pesantren Bambu Hijau, Subang (2021 – 2025)
SMA Duri Jakarta Timur (2025 – 2027/sekarang)


Reihan, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah sosok yang memiliki keberanian dan jiwa perlindungan yang kuat. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang memanjakannya secara materi, namun kurang mendapatkan bimbingan emosional yang tepat dari orang tuanya. Hal ini membuatnya lebih banyak belajar dari lingkungan luar, tanpa mengenal disiplin yang jelas.

Dibesarkan dengan kebebasan yang besar, Reihan menjadi pribadi yang keras dan tidak segan untuk menggunakan kekuatan fisik dalam menghadapi konflik. Di masa lalu, ia terlibat dalam beberapa insiden kekerasan, termasuk saat ia menghajar pacar kakaknya hingga mengalami patah tulang karena telah menyakiti orang yang paling ia cintai.

Menyadari bahwa Reihan membutuhkan lingkungan yang lebih disiplin, orang tuanya memindahkannya ke SMA Bukit Duri, sebuah sekolah yang mengajarkan siswa untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Awalnya, Reihan merasa bahwa tempat ini hanyalah ‘pembuangan’ bagi anak-anak bermasalah, namun seiring waktu, ia mulai memahami bahwa kedewasaan bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang mengendalikan emosi dan bertindak dengan bijaksana.

Di SMA Bukit Duri, Reihan belajar untuk mengarahkan keberaniannya ke hal yang lebih positif, memahami bahwa melindungi seseorang tidak harus selalu dengan kekerasan. Dengan bimbingan dari guru dan pengalaman interaksi dengan teman-temannya, ia mulai mengembangkan kesadaran diri, empati, dan tanggung jawab.

Perjalanannya masih panjang, tetapi Reihan telah menunjukkan bahwa perubahan adalah sesuatu yang mungkin bagi siapa pun yang mau belajar dan berkembang. SMA Bukit Duri percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap siswa dapat menemukan jalan terbaik bagi masa depan mereka.

DOROTHY SUSATYO

Dotty, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah seseorang yang cerdas, berbakat, dan penuh semangat. Sejak kecil, ia dikenal sebagai siswi berprestasi dengan suara yang indah, serta memiliki keluarga yang hangat dan penuh perhatian. Namun, hidup tidak selalu berjalan seperti yang ia bayangkan. Ketika keluarganya mengalami kesulitan ekonomi dan kehilangan stabilitas, Dotty menemukan dirinya […]
KENALI LEBIH DALAM

DOROTHY SUSATYO

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 17 Juli 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SD Negeri 32 Jakarta Pusat (2015 – 2021)
SMP Negeri 86 Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Duri Jakarta Timur (2024 – 2027/sekarang)


Dotty, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah seseorang yang cerdas, berbakat, dan penuh semangat. Sejak kecil, ia dikenal sebagai siswi berprestasi dengan suara yang indah, serta memiliki keluarga yang hangat dan penuh perhatian. Namun, hidup tidak selalu berjalan seperti yang ia bayangkan.

Ketika keluarganya mengalami kesulitan ekonomi dan kehilangan stabilitas, Dotty menemukan dirinya berada dalam situasi yang sulit dan menyakitkan. Pengkhianatan oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya membuatnya merasa sendirian dan tidak dipercaya, hingga akhirnya ia mulai berubah—dari seorang gadis yang ceria menjadi sosok yang penuh kemarahan dan kekecewaan.

Di masa SMP, Dotty mulai menunjukkan perlawanan terhadap lingkungan yang tidak berpihak padanya. Ia bergabung dengan kelompok anak-anak yang sering melakukan kekerasan dan mulai membangun reputasi sebagai seseorang yang tidak bisa diremehkan. Dalam sebuah insiden, Dotty terlibat dalam perkelahian yang menyebabkan dua siswi lain mengalami patah tulang. Peristiwa ini semakin memperkuat citranya sebagai seseorang yang sulit dikendalikan.

Saat akhirnya dimasukkan ke SMA Bukit Duri, sekolah yang dikhususkan untuk anak-anak dengan latar belakang bermasalah, Dotty menemukan tempat di mana ia bisa menyalurkan amarah dan rasa frustasinya. Sekolah ini memberinya kesempatan untuk belajar bahwa kekuatan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi dunia yang tidak selalu adil tanpa harus menjadi seperti orang-orang yang telah menyakitinya.

SIMALA ARKA 

Sim, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah seseorang yang tumbuh dalam perjalanan hidup yang tidak mudah. Sejak kecil, ia hanya memiliki ibunya sebagai satu-satunya tempat berlindung. Sim dan ibunya selalu menghadapi hidup bersama, berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, hingga akhirnya ibunya menikah dengan seseorang yang diharapkan bisa memberi mereka kehidupan yang […]
KENALI LEBIH DALAM

SIMALA ARKA 

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 17 September 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SD Pertiwi Semesta Jakarta Pusat (2015 – 2021)
SMP Martin Wijaya Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Budi Bangsa Jakarta Pusat (2024 – 2024)
SMA Duri Jakarta Timur (2024 – 2027/sekarang)


Sim, siswa kelas 3F di SMA Bukit Duri, adalah seseorang yang tumbuh dalam perjalanan hidup yang tidak mudah. Sejak kecil, ia hanya memiliki ibunya sebagai satu-satunya tempat berlindung. Sim dan ibunya selalu menghadapi hidup bersama, berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, hingga akhirnya ibunya menikah dengan seseorang yang diharapkan bisa memberi mereka kehidupan yang lebih baik. Namun, harapan itu berubah menjadi mimpi buruk.

Kehilangan ibunya dalam kondisi misterius dan harus bertahan dalam lingkungan yang penuh kekerasan membuat Sim kehilangan arah. Tidak ada lagi sosok yang benar-benar peduli padanya, dan dalam upaya untuk melawan perasaan kesepian dan ketidakadilan yang ia alami, Sim mulai mencari pelarian. Ia mulai menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah, mencari teman-teman yang bisa menerimanya, meskipun itu berarti terlibat dalam kenakalan remaja, tawuran, pencurian, dan bahkan narkoba.

Di usia 17 tahun, Sim ditangkap polisi karena terlibat dalam perusakan mobil polisi, sesuatu yang ia lakukan bersama teman-temannya dalam kondisi penuh kemarahan dan frustrasi terhadap sistem yang ia rasa tidak pernah berpihak padanya. Hal ini membuatnya dikeluarkan dari sekolah, hingga akhirnya ayah tirinya, yang tidak ingin citranya tercoreng, memindahkannya ke SMA Bukit Duri, sebuah sekolah yang dikenal sebagai tempat bagi anak-anak bermasalah.

Di SMA Bukit Duri, Sim awalnya tidak percaya bahwa tempat ini bisa mengubahnya. Ia berpikir bahwa ini hanyalah ‘penjara’ lain bagi anak-anak seperti dirinya. Namun, di sekolah ini, Sim mulai memahami bahwa ia tidak sendiri—bahwa ada banyak anak dengan masa lalu sulit yang juga sedang berjuang untuk menemukan kembali kendali atas hidup mereka. Dengan bimbingan dari guru dan interaksi dengan teman-temannya, Sim perlahan mulai melihat bahwa masa lalunya tidak harus menentukan masa depannya.

Sim masih dalam proses belajar mengelola emosinya dan menemukan jalan keluar dari amarah serta rasa sakit yang ia pendam selama ini. SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan kedua, dan Sim adalah bukti bahwa perubahan selalu mungkin selama ada kemauan untuk bangkit dan menemukan jalan yang lebih baik. 

HANANTO SETIAWAN 

Anto, siswa kelas 3E di SMA Bukit Duri, tumbuh dalam keluarga yang dikenal luas sebagai sosok yang religius dan terpandang. Namun, sejak kecil, ia merasa terasing di dalam keluarganya sendiri. Tidak seperti anggota keluarganya yang mendalami agama, Anto lebih tertarik pada musik rap dan pergaulan dengan teman-temannya. Ia tidak pernah benar-benar merasa menjadi bagian dari […]
KENALI LEBIH DALAM

HANANTO SETIAWAN 

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 13 Juni 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SD Budi Perdana Jakarta (2015 – 2021)
SMP Pekerti Bangsa Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Duri Jakarta Timur (2024 – 2027/sekarang)


Anto, siswa kelas 3E di SMA Bukit Duri, tumbuh dalam keluarga yang dikenal luas sebagai sosok yang religius dan terpandang. Namun, sejak kecil, ia merasa terasing di dalam keluarganya sendiri. Tidak seperti anggota keluarganya yang mendalami agama, Anto lebih tertarik pada musik rap dan pergaulan dengan teman-temannya. Ia tidak pernah benar-benar merasa menjadi bagian dari keluarganya—sebuah perasaan yang ternyata memiliki alasan yang lebih besar dari yang ia duga.

Saat duduk di kelas 3 SMP, Anto mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya selamanya. Ketika ia tanpa izin membawa mobil mewah milik ayahnya untuk bersenang-senang, ia mengalami kecelakaan yang membuat ayahnya marah besar. Saat itulah, ia mengetahui kebenaran mengejutkan tentang identitasnya—bahwa orang yang selama ini ia anggap sebagai ayahnya ternyata adalah kakeknya, dan kakak perempuannya adalah ibu kandungnya yang hamil di luar nikah saat berusia 14 tahun.

Dikhianati oleh kebohongan yang menyelimuti hidupnya sejak lahir, Anto merasa kehilangan arah. Ia semakin menjauh dari keluarganya, tidak percaya lagi pada apa pun yang diajarkan kepadanya. Ia mulai melampiaskan kemarahan dan kebingungannya dengan berkelahi, mengonsumsi alkohol, dan terlibat dalam berbagai tindakan kriminal. Tidak tahu bagaimana cara mengendalikannya, keluarganya akhirnya memasukkannya ke SMA Bukit Duri, sebuah sekolah yang bertujuan untuk mendisiplinkan anak-anak dengan latar belakang bermasalah.

Pada awalnya, Anto melihat SMA Bukit Duri hanya sebagai tempat pembuangan, sebuah hukuman dari keluarganya yang ingin menyingkirkannya. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa di sekolah inilah ia menemukan sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan di rumah—rasa kebersamaan dan penerimaan. Di antara siswa-siswa lain yang juga memiliki kisah hidup sulit, Anto menyadari bahwa ia tidak sendirian.

Sekolah ini memberinya kesempatan untuk memahami bahwa masa lalunya tidak harus menentukan siapa dirinya di masa depan. Dengan bimbingan guru dan pengalaman hidup yang ia dapatkan di SMA Bukit Duri, Anto mulai belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan bagaimana menghadapi kebenaran dengan kepala tegak.

Meskipun perjalanannya masih panjang, SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa memiliki peluang untuk memperbaiki diri, termasuk Anto. Dengan bimbingan yang tepat dan kemauan untuk berubah, siapa pun bisa menemukan jalan menuju masa depan yang lebih baik.

ROBIN OLIANDO (Culap)

Culap, siswa kelas 3E di SMA Bukit Duri, tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik dan ketidakseimbangan. Sejak kecil, ia tidak pernah benar-benar merasa diterima—baik oleh keluarganya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Terlahir dari pernikahan yang tidak direstui, Culap tumbuh tanpa figur keluarga yang bisa ia andalkan. Ibunya menikah lagi, dan ayah tirinya tidak pernah menganggapnya sebagai […]
KENALI LEBIH DALAM

ROBIN OLIANDO (Culap)

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 24 Maret 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SD Karisma Jakarta Pusat (2015 – 2021)
SMP Nusa Pekerti Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Nusa Pekerti Jakarta Pusat (2024-2025)
SMA Duri Jakarta Timur (2025 – 2027/sekarang)


Culap, siswa kelas 3E di SMA Bukit Duri, tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik dan ketidakseimbangan. Sejak kecil, ia tidak pernah benar-benar merasa diterima—baik oleh keluarganya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Terlahir dari pernikahan yang tidak direstui, Culap tumbuh tanpa figur keluarga yang bisa ia andalkan. Ibunya menikah lagi, dan ayah tirinya tidak pernah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Ia sering didorong keluar rumah, baik secara fisik maupun emosional. Ketika keluarga kandungnya pun tidak bisa menerimanya, Culap belajar untuk menghabiskan waktu di luar rumah, mencari kenyamanan dalam kesendirian.

Satu-satunya pelariannya adalah film. Bioskop menjadi tempat di mana ia bisa melupakan sejenak realitas hidupnya. Setiap uang saku yang ia miliki, ia sisihkan untuk bisa duduk dalam kegelapan ruang bioskop dan merasa tenang.

Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia berpacaran dengan seorang gadis bernama Aida, yang kemudian hamil. Keputusan yang mereka buat membawa konsekuensi besar, dan pada akhirnya, keluarganya memaksa Aida untuk melakukan aborsi. Setelahnya, Culap dipukul oleh ayah tirinya dan dijauhi oleh semua orang, termasuk Aida sendiri.

Kejadian itu membuat keluarganya tidak ingin lagi berurusan dengannya. Ia pun dipindahkan ke SMA Bukit Duri, sebuah sekolah khusus bagi anak-anak yang dianggap bermasalah. Awalnya, ia merasa sekolah ini hanyalah tempat pembuangan, tempat di mana orang-orang seperti dirinya dikirim agar tidak lagi mengganggu keluarga mereka. Namun, di SMA Bukit Duri, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia menemukan orang-orang yang memahami perasaannya.

Dengan lingkaran pertemanan yang memiliki pengalaman hidup sulit seperti dirinya, Culap mulai menyadari bahwa ia tidak sendirian. Meskipun masih sulit baginya untuk memercayai orang lain, sekolah ini memberinya kesempatan untuk melihat hidup dari perspektif berbeda—bahwa masa lalunya tidak harus mendefinisikan siapa dirinya di masa depan.

SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan untuk bangkit dan membangun hidup yang lebih baik, termasuk Culap. Dengan dukungan yang tepat dan bimbingan yang benar, setiap anak—tak peduli seberapa besar luka masa lalunya—dapat menemukan tempat di dunia ini.

JAY ADIGUNA 

Jay, siswa kelas 3E di SMA Bukit Duri, tumbuh dalam keluarga yang awalnya ia anggap sebagai keluarga yang sempurna. Ia memiliki orang tua yang harmonis, dua kakak yang selalu menjaganya, serta kehidupan yang berkecukupan. Namun, semua itu berubah drastis ketika ayahnya ditangkap polisi karena kasus korupsi besar. Penangkapan itu terjadi di depan mata Jay, tetangga, […]
KENALI LEBIH DALAM

JAY ADIGUNA 

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 23 September 2009 (18 tahun)
PENDIDIKAN

SD Khatulistiwa Jakarta Pusat (2015 – 2021)
SMP Tiga Buana Jakarta Pusat (2021 – 2024)
SMA Tiga Buana Jakarta Pusat (2024-2025)
SMA Duri Jakarta Timur (2025 – 2027/sekarang)


Jay, siswa kelas 3E di SMA Bukit Duri, tumbuh dalam keluarga yang awalnya ia anggap sebagai keluarga yang sempurna. Ia memiliki orang tua yang harmonis, dua kakak yang selalu menjaganya, serta kehidupan yang berkecukupan. Namun, semua itu berubah drastis ketika ayahnya ditangkap polisi karena kasus korupsi besar.

Penangkapan itu terjadi di depan mata Jay, tetangga, dan bahkan direkam oleh banyak orang. Kejadian memalukan ini mengubah hidupnya selamanya. Di sekolah, Jay menjadi bahan ejekan teman-temannya, hingga ia mulai melawan dengan kekerasan. Di rumah, ibunya berusaha mempertahankan nama baik keluarga, mengatakan bahwa ayahnya difitnah. Namun, Jay mulai menyadari kenyataan—menghitung gaji ayahnya dan membandingkannya dengan harta mereka yang melimpah, ia tahu kebenaran yang lebih pahit daripada ejekan orang-orang: ayahnya memang bersalah.

Saat kasus ayahnya terus bergulir, keluarga mereka kehilangan hampir seluruh aset yang dimiliki. Jay menjauh dari teman-teman lamanya karena merasa malu dan mulai mencari pergaulan baru—orang-orang yang tidak peduli siapa dirinya dan siapa ayahnya. Namun, pergaulan ini membawanya ke jalan yang semakin gelap. Jay mulai mengenal alkohol, pergaulan bebas, dan akhirnya terlibat dalam pencurian.

Ketika ia tertangkap saat mencuri di sebuah toko elektronik, semua teman-temannya berhasil melarikan diri, tetapi Jay tidak seberuntung itu. Ia dibebaskan karena masih di bawah umur, tetapi pengadilan memutuskan agar ia dipindahkan ke SMA Bukit Duri, sekolah yang khusus dibentuk pemerintah untuk anak-anak yang dianggap bermasalah.

Di SMA Bukit Duri, Jay awalnya melihat tempat ini sebagai hukuman, sebuah tempat di mana anak-anak yang ditolak oleh masyarakat dikumpulkan. Namun, perlahan, ia mulai menemukan bahwa ia tidak sendirian. Di antara teman-teman barunya, ia melihat anak-anak lain yang juga mengalami pengkhianatan, kehilangan, dan kekecewaan terhadap dunia orang dewasa.

Di sekolah ini, Jay belajar menerima kenyataan hidupnya—bahwa masa lalu tidak bisa diubah, tetapi masa depan masih bisa diperjuangkan. SMA Bukit Duri berusaha mengajarkannya bahwa kesalahan bukanlah akhir dari segalanya, dan setiap orang memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri serta menemukan jalan yang lebih baik.

Meskipun perjalanannya masih panjang, Jay mulai menyadari bahwa harga diri bukanlah tentang bagaimana orang lain melihatnya, tetapi bagaimana ia memilih untuk menjalani hidupnya ke depan. SMA Bukit Duri percaya bahwa setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan kedua, termasuk Jay, yang kini berusaha menemukan arti baru dalam hidupnya.

Guru-Guru Kami

Valdiana Rahardjo (DIANA) – Guru BK

Selamat datang di SMA Bukit Duri! Saya Diana, seorang pendidik yang memiliki ketertarikan besar dalam memahami psikologi remaja dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya. Sejak kecil, saya selalu memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam hal mendukung sesama agar dapat berkembang di tengah tantangan hidup. Saya meraih gelar Sarjana Psikologi dan memiliki pengalaman dalam […]
KENALI LEBIH DALAM

Valdiana Rahardjo (DIANA) – Guru BK

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 27 April 1996 (31 tahun)
PENDIDIKAN

SD Bakti Pertiwi Jakarta Pusat (2002 – 2008)
SMP Pekerti Damai Jakarta Pusat (2008 – 2011)
SMA Pekerti Damai Jakarta Pusat (2011 – 2014)
Universitas Indonesia Persada (2014- 2018)


Selamat datang di SMA Bukit Duri! Saya Diana, seorang pendidik yang memiliki ketertarikan besar dalam memahami psikologi remaja dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya. Sejak kecil, saya selalu memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam hal mendukung sesama agar dapat berkembang di tengah tantangan hidup.

Saya meraih gelar Sarjana Psikologi dan memiliki pengalaman dalam mendampingi anak-anak dan remaja dengan berbagai latar belakang. Minat saya dalam dunia pendidikan dan pengembangan karakter membawa saya ke SMA Bukit Duri, sekolah yang berfokus pada membimbing siswa agar lebih siap menghadapi masa depan. Saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi luar biasa jika diberikan bimbingan yang tepat dan lingkungan yang mendukung.

Sebagai guru bimbingan dan konseling, saya berkomitmen untuk menciptakan ruang yang aman bagi para siswa, tempat di mana mereka bisa berbagi tanpa rasa takut dan mendapatkan bimbingan yang mereka butuhkan. Saya percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter, membangun kepercayaan diri, dan membantu siswa menemukan jalan terbaik dalam hidup mereka.

Di luar dunia pendidikan, saya juga menikmati membaca novel dan menonton film. Saya percaya bahwa cerita, baik dalam buku maupun film, adalah cara yang indah untuk memahami dunia dan belajar dari berbagai perspektif.

Saya berharap bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang positif, mendukung, dan inspiratif bagi setiap siswa di SMA Bukit Duri. Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik!

Edwin – Guru Seni

Halo, saya Edwin, seorang seniman dan pendidik yang percaya bahwa seni adalah lebih dari sekadar ekspresi—seni adalah cara untuk memahami dunia dan diri kita sendiri. Sejak kecil, saya selalu tertarik pada seni visual, terutama menggambar dan melukis. Saya tumbuh dalam keluarga yang memiliki usaha bingkai foto dan lukisan, yang semakin memperkaya kecintaan saya terhadap dunia […]
KENALI LEBIH DALAM

Edwin – Guru Seni

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 12 April 1995 (32 tahun)
PENDIDIKAN

SD Martin Luther, Glodok, Jakarta Barat (2000 – 2006)
SMP Daya Bangsa Jakarta (2006 – 2009)
SMA Daya Bangsa Jakarta (2009 – 2012)
Universitas Wijaya Nusa, Jurusan Seni Rupa (2012 – 2016)


Halo, saya Edwin, seorang seniman dan pendidik yang percaya bahwa seni adalah lebih dari sekadar ekspresi—seni adalah cara untuk memahami dunia dan diri kita sendiri. Sejak kecil, saya selalu tertarik pada seni visual, terutama menggambar dan melukis. Saya tumbuh dalam keluarga yang memiliki usaha bingkai foto dan lukisan, yang semakin memperkaya kecintaan saya terhadap dunia seni.

Saya menempuh pendidikan di jurusan Seni Rupa, dan setelah lulus, saya bekerja sebagai ilustrator freelance sebelum akhirnya terjun ke dunia pendidikan sebagai guru seni. Saya percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, menginspirasi, dan membuka pikiran, terutama bagi anak-anak muda yang sedang mencari jati diri mereka.

Sebagai guru pengganti, saya telah mengajar di berbagai sekolah, termasuk SMA Bukit Duri, di mana saya melihat sendiri bagaimana seni dapat menjadi alat bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang lebih konstruktif. Saya selalu mendorong siswa untuk melihat dunia dengan lebih luas, mengapresiasi keindahan di sekitar mereka, dan menggunakan kreativitas mereka sebagai kekuatan.

Selain mengajar, saya juga terus berkarya, dan dalam waktu luang saya menikmati menggambar pemandangan kota dan kehidupan masyarakat, sesuatu yang selalu saya lakukan sejak kecil. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki cerita unik yang bisa dituangkan dalam seni, dan saya berharap bisa membantu siswa menemukan cara mereka sendiri untuk mengekspresikan dan memahami dunia melalui seni.

Saya sangat antusias bisa menjadi bagian dari SMA Bukit Duri dan berharap bisa memberikan inspirasi serta membangun lingkungan belajar yang penuh kreativitas bagi para siswa. Mari kita bersama-sama menemukan keindahan dalam setiap goresan dan warna kehidupan.

DARMO SUMITRA – Kepala Sekolah

Sebagai seorang pendidik, saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi untuk berubah dan berkembang, tidak peduli seberapa sulit masa lalu mereka. Dengan lebih dari tiga dekade pengalaman di dunia pendidikan, saya telah menghadapi berbagai tantangan dalam membimbing generasi muda menuju masa depan yang lebih baik. Saya menempuh pendidikan di bidang Ilmu Pendidikan dengan keyakinan bahwa […]
KENALI LEBIH DALAM

DARMO SUMITRA – Kepala Sekolah

TEMPAT/TANGGAL LAHIR Jakarta, 3 Agustus 1967 (60 tahun)
PENDIDIKAN

SD Negeri 43 Jakarta Selatan (1974 – 1980)
SMP Negeri 56 Jakarta (1980 – 1983)
SMA Negeri 77 Jakarta (1983 – 1986)
Institut Ilmu Pendidikan Jakarta (1986 – 1990)


Sebagai seorang pendidik, saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi untuk berubah dan berkembang, tidak peduli seberapa sulit masa lalu mereka. Dengan lebih dari tiga dekade pengalaman di dunia pendidikan, saya telah menghadapi berbagai tantangan dalam membimbing generasi muda menuju masa depan yang lebih baik.

Saya menempuh pendidikan di bidang Ilmu Pendidikan dengan keyakinan bahwa disiplin dan bimbingan yang tepat dapat membantu membentuk karakter yang kuat pada anak-anak. Sejak awal, saya mendedikasikan diri untuk menciptakan lingkungan belajar yang berorientasi pada kedisiplinan, tanggung jawab, dan nilai-nilai moral.

Di SMA Bukit Duri, sekolah yang dirancang untuk membina siswa dengan berbagai latar belakang dan tantangan hidup, saya menjalankan pendekatan tegas namun adil dalam mendidik siswa. Saya percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga membangun ketahanan mental, disiplin, dan rasa hormat terhadap diri sendiri serta orang lain.

Saya memahami bahwa setiap anak memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan terkadang mereka hanya butuh seseorang yang mampu melihat potensi mereka di balik kesulitan yang mereka hadapi. Di SMA Bukit Duri, kami berusaha memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang ingin berubah dan menemukan jalan yang lebih baik.

Saya berharap, dengan adanya dukungan yang tepat dari sekolah, guru, serta lingkungan yang disiplin namun peduli, setiap siswa di SMA Bukit Duri dapat belajar untuk mengenali kekuatan mereka sendiri dan siap menghadapi dunia dengan lebih baik. Karena di balik setiap tantangan, selalu ada peluang untuk bangkit dan menjadi pribadi yang lebih kuat. 

PENDAFTARAN DITUTUP
17 APRIL 2025

PROFIL

Didirikan tahun 2017 sebagai jawaban atas meningkatnya angka kenakalan remaja. Ketika remaja lebih tertarik menjadi pelaku kekerasan seperti klitih dan tawuran, banyak sekolah malah mengeluarkan anak-anak bermasalah dari sekolah mereka.

SMA Duri didirikan sebagai penampung para remaja yang tidak diinginkan, mengubah mereka dari jadi beban menjadi harapan masyarakat.

PROGRAM

Bimbingan dan Konseling Intensif:
Setiap siswa mendapatkan sesi konseling individu dan kelompok untuk memahami dan mengelola emosi,
mengatasi trauma, dan membangun kepercayaan diri.

Program Anti-Kekerasan:

  • Edukasi tentang dampak kekerasan melalui seminar dan workshop.
  • Kolaborasi dengan tokoh masyarakat, psikolog, dan mantan pelaku untuk memberikan sudut pandang nyata tentang bahaya kekerasan.

Program FULL DAY SCHOOL:

  • Demi mencegah kemungkinan siswa kembali ke lingkungannya yang berdampak buruk bagi karakternya. Maka, TIDAK ADA HARI LIBUR, Sabtu-Minggu diisi oleh kegiatan bermanfaat untuk latihan mental dan bela diri.

Program Makan Siang Bergizi GRATIS:

  • Kesehatan dan kebutuhan gizi siswa terjaga dengan asupan makan siang bergizi. Anggaran Rp 50.000 per siswa.

Kegiatan Ekstrakurikuler Positif:

  • SMA Duri menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti seni bela diri, seni musik,
    teater, olahraga, dan debat, untuk menyalurkan energi siswa secara positif.

Rehabilitasi Perilaku dan Pengembangan Karakter:

  • Pendekatan berbasis terapi perilaku untuk membantu siswa mengubah pola pikir dan perilaku negatif
    menjadi produktif.

Program Disiplin

  • Kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul 5.30 WIB.
  • Bagi siswa yang terlambat akan dihukum lari keliling lapangan selama satu jam.
  • Guru diberikan izin penuh untuk melakukan tindakan fisik guna mendisiplinkan siswa selama kegiatan mengajar berlangsung.
  • Siswa tidak diperkenankan membawa handphone ke sekolah. Jika kedapatan melanggar, handphone akan dihancurkan di tengah lapangan upacara.

PENDIRI

Pendiri SMA Bukit Duri

Kolonel Denny Supriya

Seorang perwira TNI yang dikenal sebagai sosok visioner dengan dedikasi tinggi terhadap pembentukan generasi muda yang berkarakter.

Setelah menyaksikan dampak destruktif dari kenakalan remaja, kekerasan jalanan, dan konflik antarpelajar di Indonesia, Kolonel Denny merasa terpanggil untuk berkontribusi lebih di luar tugas militer.

Kolonel Denny Supriya pernah menjabat sebagai penasehat khusus presiden urusan generasi muda. Selain pernah menjadi perwira TNI yang berprestasi, beliau juga lalu menjadi penceramah dan pendidik agama yang dikenal sampai ke negeri tetangga.

BIAYA PENDAFTARAN

Uang Pendaftaran
  • Biaya pendaftaran siswa baru:
Rp 50.000.000
Uang Pangkal (Dibayar Sekali Saat Masuk)
  • Dana pembangunan fasilitas sekolah:
Rp 20.500.000
  • Dana pengembangan program khusus (bimbingan karakter & konseling):
Rp 15.000.000
Total Uang Pangkal:
Rp 35.500.000
Uang SPP Bulanan

Biaya pendidikan bulanan mencakup:

  • Pengajaran akademik
  • Program bimbingan konseling
  • Ekstrakurikuler wajib (seperti olahraga, seni, dan teater)
  • Akses perpustakaan dan laboratorium

 

SPP Bulanan:
Rp 6.000.000
Buku dan Materi Ajar
  • Paket buku pelajaran untuk satu tahun:
Rp 5.000.000
  • Biaya modul khusus program karakter:
Rp 1.500.000
Total Buku dan Materi Ajar:
Rp 6.500.000
Pembayaran Tambahan (Opsional)
  • Ekstrakurikuler tambahan (opsional):
Rp 750.000/bulan
  • Kegiatan studi lapangan (dibayar saat kegiatan berlangsung):
Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000/kegiatan